penampilan fisik sering mencerminkan kepribadian dan konsep diri seseorang. Sayangnya, pandangan stereotip tentang karakteristik “perfect body” dapat memengaruhi citra atau gambaran bahwa tubuh adalah komunikasi.
pakaian dan perhiasan yang dipakai seseorang juga merupakan bagian penting dari penampilan fisik. Menurut Knapp (1972) pakaian dapat memenuhi beragam fungsi, misalnya sebagai hiasan, pelindung (psikologis dan fisik), atraksi seksual, pernyataan diri, identitas kelompok, dan tampilan peran. karenanya, penampilan fisik seorang perawat harus mampu memberikan citra positif pada pasien.
Sebagaimana dibahas di depan bahwa masing-masing orang atau pasien mempunyai gambaran dan persepsi beragam tentang penampilan perawat. Seragam tradisional perawat (warna putih) dapat merupakan simbol dari kemurnian dan kesucian. Walau pakaian tidak mencerminkan kemampuan perawat, tetapi ini akan menjadi sulit bagi perawat untuk membangun rasa percaya dan bisa menjadi bisa dipercaya oleh pasien jika perawat gagal menemukan gambaran yang tepat tentang dirinya yang dipersepsikan positif oleh pasien.
Namun sebagai profesional, perawat harus terlihat sejuk dan nyaman, bersih dan bersahaja, serta memakai sedikit perhiasan sehingga tidak merasa terbebani dalam melakukan tugasnya. Penampilan fisik seperti kondisi rambut, warna kulit, berat badan, tingkat energi, dan adanya perubahan bentuk fisik mencitrakan adanya gangguan dalam kesehatan seseorang.
referensi: